Sabtu, 26 Apr 2025

Dinas ESDM Banten bantah isu kelangkaan elpiji 3 kg

admin
3 Feb 2025 18:41
3 menit membaca

AboutBanten.Com – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Banten membantah isu kelangkaan elpiji 3 kg, yang dikaitkan dengan kebijakan pemerintah terbaru tentang pendistribusian subsidi energi.

Sekretaris Dinas ESDM Banten, Ari James Faraddy di Serang, Senin menegaskan bahwa permasalahan kurangnya stok elpiji 3 kg bersifat sementara akibat faktor libur panjang dan kebijakan penyaluran yang lebih ketat.

“Saya sudah komunikasikan ke Pertamina, jadi kemarin itu terkait dengan adanya libur panjang dan akhir bulan, berarti kan permasalahannya kalau menurut saya hanya itu saja,” kata Ari.

Ia menjelaskan terkait kuota gas elpiji 3 kg, hingga saat ini untuk tahun 2025 memang belum diberikan oleh Kementerian ESDM kepada Provinsi Banten. Namun, hal ini tidak serta-merta menyebabkan kelangkaan.

“Tahun ini belum ada, tapi Pertamina tetap melakukan distribusi menggunakan kuota yang tersedia seperti tahun sebelumnya. Adapun kemungkinan kenaikan, saya rasa gak begitu signifikan,” kata dia.

Demi mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan permintaan masyarakat, Dinas ESDM Banten bersama Pertamina telah mengantisipasi dengan melakukan koordinasi terkait ekstra dropping elpiji di agen resmi, kata dia.

Namun, kebijakan terbaru yang melarang pengecer menjual elpiji 3 kg juga menjadi faktor yang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

“Kekhawatiran kelangkaan elpiji 3 kg itu ada ketakutan bahwa LPG 3 kg akan langka karena tidak boleh diperjualbelikan ke pengecer,” kata dia.

a menjelaskan bahwa pasokan gas tetap ada. Hanya masyarakat perlu sedikit lebih berusaha untuk datang ke agen resmi Pertamina dengan membawa e-KTP.

“Karena kuota gas itu kan pasti sudah disesuaikan pasokannya dengan kebutuhan. Misal di Kecamatan A berapa kebutuhannya, dan berapa yang harus dipasok ke Agen,” kata dia.

Masyarakat juga diimbau untuk mendorong program pemerintah, agar melakukan pembelian gas elpiji 3 kg dilakukan secara langsung di pangkalan resmi Pertamina.

Meski demikian, Ari mengakui masih ada tantangan dalam penerapan kebijakan ini, seperti akses masyarakat ke pangkalan resmi yang mungkin terbatas.

Oleh karena itu, pihaknya akan mengusulkan kepada Pertamina dan agen-agen terkait untuk menambah jumlah pangkalan LPG di berbagai desa agar lebih mudah dijangkau.

Terkait kuota elpiji 3 kg, Ari menyebut bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan. Tahun 2023, kuota untuk Banten tercatat 338.187 metrik ton. Sementara realisasi penggunaan tahun 2024 mencapai 397 ribu metrik ton.

Mulai Sabtu (1/2), pemerintah menerapkan kebijakan baru untuk memastikan pendistribusian subsidi energi berjalan lebih tepat sasaran.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa mulai hari itu, agen resmi Pertamina tidak lagi diperbolehkan menjual LPG tiga kilogram (kg) kepada pengecer.

Pengecer elpiji bersubsidi ukuran tiga kilogram wajib mendaftarkan diri untuk menjadi pangkalan komoditas produk Pertamina itu.

Kebijakan ini bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusinya agar lebih terkontrol dan tepat guna.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *