AboutBanten.Com – Distribusi gas LPG 3 kilogram di sejumlah wilayah di Kabupaten Lebak,Banten, kembali normal di tingkat pangkalan, agen dan warung pengecer.
“Kita sekarang begitu mudah mendapatkan gas melon di warung pengecer,” kata Seli (35) seorang ibu rumah tangga warga Ona Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Kamis.
Masyarakat Kabupaten Lebak kini sudah tidak ada lagi terjadi kelangkaan maupun antrean bahan bakar bersubsidi itu.
Mereka dengan mudah untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg di tingkat pangkalan juga warung pengecer dengan harga Rp20 ribu.
Para ema-ema di tempat tinggalnya merasa senang setelah terpenuhi LPG 3 kg, karena sudah berlangsung dua pekan kesulitan untuk mendapatkan gas melon tersebut.
Bahkan, masyarakat juga ada yang beralih ke bahan bakar kayu akibat kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 kg.
Namun,hari ini persediaan LPG di warung pengecer bisa memenuhi permintaan masyarakat.
“Kami merasa senang dengan mendapatkan gas melon itu, sehingga bisa memasak sehari-hari,” kata Seli.
Gopur (55) seorang pedagang pengecer warga Rangkasbiting Kabupaten Lebak mengaku pihaknya mulai hari ini kembali normal dengan mendapatkan 30 gas dari pangkalan sehingga memenuhi pelanggan.
Harga gas elpiji itu dijual Rp 20 ribu sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah.
“Kami berharap ke depannya jangan sampai terjadi kelangkaan dan jika ada regulasi kebijakan baru tentu terlebih dulu pemerintah mensosialisasikan kepada masyarakat, termasuk pedagang pengecer,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Yani mengatakan saat ini persediaan gas LPG 3 kg terpenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak terjadi lagi antrean.
Saat ini, Pertamina mendistribusikan gas melon ke pangkalan – pangkalan sehingga kembali normal dan tidak terjadi kelangkaan di pasaran.
“Kami menjamin persediaan gas LPG 3 kg melimpah dan mencukupi kebutuhan masyarakat,” kata Yani.
Tidak ada komentar