AboutBanten.Com – Provinsi Banten belum bisa memenuhi kebutuhan pasokan jagung pakan yang dibutuhkan oleh belasan perushaan pakan ternak di Provinsi Banten.
Diketahui, dari 16 Pabrik Pakan yang berada di Provinsi Banten, dibutuhkan sebanyak 1,2 juta ton jagung. Namun, pada data yang dimiliki oleh Dinas Pertanian Provinsi Banten, dari seluruh wilayah di Banten hanya bisa memanen sebanyak 106 ribu ton pada tahun 2024.
Kepala Bidang Sarana, Supriyadi, mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan kebiasaan warga Banten yang masih belum bisa beralih dari menanam padi ke jagung.
“Kerena memang banyak keterbatasan juga ya, karena masih mengandalkan program bantuan. Kalau menanam padi, ada dan tidak ada program, masyarakat tetap menanam,” katanya.
Supriyadi menjelaskan, berdasarkan data tahun 2020, terdapat 502 ribu hektare luas lahan bukan sawah di Provinsi Banten. Namun, pada tahun 2024, Banten hanya mampu memanen jagung sebanyak 12.742 hektare.
“Memang diakui bahwa jagung bukan komoditas unggulan, unggulannya adalah padi. Tapi untuk potensi tentu ada,” jelasnya.
Ia menerangkan, untuk menangani hal tersebut Pemerintah Provinsi Banten akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penanaman jagung di sepanjang jalan Tol Serang hingga Balaraja. Penanaman tersebut akan dilakukan di lahan milik perusahaan.
“Kedepan akan segera dilaksanakan penanaman jagung di lahan samping tol. Jadi nanti di sepanjang jalan tol akan ditanami jagung. Saat ini sedang direncanakan agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik,” paparnya.
Sementara itu, Aktivis HMI-MPO Banten, Ega Mahendra mengatakan bahwa Provinsi Banten memiliki banyak potensi dalam hal pertanian. Menurutnya, pemerintah harus lebih aktif dalam mengedukasi masyarakat tentang peluang besar di sektor pertanian jagung itu.
“Jika mengacu pada data diatas, maka sudah jelas bahwa banyak lahan yang bisa dimaksimalkan. Baru 10 persen dari 1,2 juta ton, tentu peluang bagi petani besar. Itulah yang harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat, peralihan bertani dari padi ke jagung harus terus disosialisasikan,” tandasnya.