Home / Peristiwa / Duta Prima Banten 2025 Dorong Perempuan Muda Bersuara dan Lawan Kekerasan Seksual

Duta Prima Banten 2025 Dorong Perempuan Muda Bersuara dan Lawan Kekerasan Seksual

Duta Prima Banten 2025 Dorong Perempuan Muda Bersuara dan Lawan Kekerasan Seksual

AboutBanten.Com.COM – Sebanyak sepuluh finalis terpilih mengikuti ajang Grand Final Duta Prima Banten 2025 yang digelar di Aula Gedung Serbaguna DPRD Provinsi Banten, Selasa (28/10/2025).

Acara ini menjadi puncak dari inisiatif Women Political Leadership (WPL) yang bertujuan mendorong keterlibatan perempuan dalam ruang publik dan politik, sekaligus meningkatkan kesadaran terhadap isu kekerasan seksual di Banten.

Delegasi WPL untuk Banten, Siti Nur Aisyah, menjelaskan bahwa pembentukan Duta Prima dan Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan (LPLPP) merupakan tindak lanjut dari kegiatan WPL di Jakarta yang didukung oleh Serikat Tani Nelayan (STN).

“Duta Prima dan LPLPP ini sebenarnya tindak lanjut kegiatan Women Political Leadership yang ada di Jakarta yang saat ini didonori STN atau Serikat Tani Nelayan,” ujar perempuan yang akrab disapa Aca.

Menurut Aca, ide pembentukan Duta Prima muncul dari hasil riset Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK LMND) Serang, yang menemukan dua penyebab utama anak tidak bersekolah: buruknya infrastruktur dan tingginya angka kekerasan seksual di Kota Serang.

“Makanya kita pengen bikin LPLPP yaitu lembaga penyedia layanan pemberdayaan perempuan, dimana nanti mereka yang akan memberdayakan perempuan-perempuan muda yang ada di Banten,” katanya.

Lebih lanjut, Aca menuturkan bahwa Duta Prima akan menjadi forum bagi anak muda untuk mengampanyekan dan mensosialisasikan isu kekerasan seksual, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

“Duta Prima ini kita buat sebagai forum dimana nanti anak-anak muda itu bisa mengkampanyekan, mensosialisasikan soal kekerasan. Jadi nanti mereka yang akan mengkampanyekan soal kekerasan seksual sendiri,” ujarnya.

Ia berharap, lewat kegiatan ini, perempuan muda Banten semakin percaya diri dan berani tampil di ruang publik.

“Harapannya pengen mendorong perempuan-perempuan yang punya kapabilitas yang cukup baik, mereka siap bersinergi bareng, mereka mensosialisasikannya. Terus berharap juga sudah tidak ada lagi soal stereotip gender, bahwa dunia ini bukan dunia perempuan,” tutur Aca.

Sementara itu, Sekretaris DPW Prima Banten, Syamsul Ma’arif, menilai Duta Prima menjadi ruang efektif untuk menarik minat generasi perempuan, khususnya Gen Z, agar peduli terhadap persoalan yang dihadapi kaumnya.

“Menarik generasi perempuan Gen Z, supaya mereka tertarik dengan dunia baru yang berbeda dengan dunia kebiasaan mereka dengan cara ini,” ujar Syamsul.

Ia mengaku, antusiasme peserta di luar dugaan.

“Awalnya sempat pesimis, tapi ternyata begitu program ini di-launching banyak peserta yang akhirnya ikut. Ada perwakilan dari seluruh daerah se-Banten, meskipun awalnya tidak kita targetkan sampai ke situ,” jelasnya.

Syamsul berharap para finalis bisa menjadi agen perubahan yang mengampanyekan isu perlindungan perempuan dan anak, baik melalui media sosial maupun turun langsung ke sekolah-sekolah.

“Yang kita ingin tekankan tentu saja dia nanti akan menjadi perempuan yang maju, bisa menularkan perspektif yang dia miliki kepada generasi seusianya,” tegasnya.

Sementara itu, Head Project Women Political Leadership, Ika April, menuturkan bahwa Duta Prima Banten dibentuk sebagai wadah bagi perempuan untuk belajar dan berproses menuju kepemimpinan yang matang.

“Kita mendorong agar LPLPP Prima Banten ini bisa menjadi wadah perempuan-perempuan Banten belajar, berproses, sampai terbentuknya sifat kepemimpinan yang matang, kesiapan mental dalam berpolitik, karena politik tidak hanya sekadar perebutan kursi, tapi juga bagian dari kehidupan bermasyarakat,” jelas Ika.

Ia menambahkan, keberadaan Duta Prima diharapkan mampu melahirkan pemimpin perempuan yang memperjuangkan kebijakan pro-rakyat dan menciptakan lingkungan aman bagi perempuan serta anak.

“Kalau perempuannya yang duduk di anggota legislatif dan eksekutif dari Duta Prima, ini bisa mewujudkan Banten yang inklusif, aman, dan nyaman bagi perempuan dan anak,” ucapnya.

Lebih jauh, Ika menegaskan bahwa perjuangan kesetaraan gender tidak bisa dilakukan sepihak.

“Perjuangan perempuan itu tidak hanya oleh kelompok perempuan, tetapi harus dilakukan oleh kelompok laki-laki juga. Karena yang saya yakini, perjuangan gender itu tidak untuk mengkhususkan satu gender. Yang namanya setara berarti harus berimbang,” tuturnya.

Menutup kegiatan, Ika menyampaikan pesan penuh semangat kepada para finalis.

“Untuk Duta Prima 2025 di Provinsi Banten ini, semoga tetap melihat perjuangan ini tidak untuk eksklusifitas, tetapi inklusifitas gender, mendorong peningkatan pemberdayaan perempuan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi perempuan, ibu, dan anak,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *