Home / Peristiwa / Edukasi Lingkungan Lewat Sampah: KKM 08 Uniba Ajak Warga Ubah Limbah Jadi Berkah

Edukasi Lingkungan Lewat Sampah: KKM 08 Uniba Ajak Warga Ubah Limbah Jadi Berkah

Edukasi Lingkungan Lewat Sampah: KKM 08 Uniba Ajak Warga Ubah Limbah Jadi Berkah

AboutBanten.Com – Kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang bijak dan berkelanjutan menjadi perhatian utama Kelompok KKM 08 Universitas Banten Jaya (Uniba). Bertempat di Kampung Kesaud, RW 02, Kelurahan Warung Jaud, Kecamatan Kasemen, Banten, kelompok mahasiswa ini menggelar penyuluhan bertema “Kelola Sampah, Jaga Lingkungan, Sejahterakan Keluarga,” pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Menghadirkan narasumber utama Ibu Tauny Akbari, dosen tetap Teknik Lingkungan Uniba yang dikenal aktif dalam edukasi lingkungan, kegiatan ini berlangsung interaktif dan mendapat sambutan hangat dari warga setempat.

Dalam materinya, Ibu Tauny menekankan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga yang tepat memberikan dampak positif tidak hanya bagi lingkungan, tapi juga untuk ekonomi keluarga.

“Jika kita bisa mengelola sampah secara terstruktur. mulai dari memilah, mendaur ulang, hingga memanfaatkan kembali, maka sampah bukanlah beban, melainkan potensi ekonomi baru bagi keluarga.” tegasnya.

Tak hanya sebatas teori, Ibu Tauny juga memperkenalkan praktik nyata seperti ecobrick dan composting yang kini mulai diterapkan di sejumlah daerah.

“Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman, bisa berupa pupuk padat dan pupuk cair, akan tetapi sisa makanan seperti tulang belulang tidak bisa dijadikan pupuk padat,” ujarnya.

Kegiatan penyuluhan ini diikuti dengan antusias oleh warga Kampung Kesaud. Mereka diajak langsung untuk memahami cara memilah sampah organik, anorganik, dan B3, mengenal teknik daur ulang sederhana, hingga menggali potensi ekonomi dari limbah rumah tangga.

Ibu Siti, salah satu warga RW 02, mengaku baru menyadari pentingnya memilah sampah sejak mengikuti kegiatan ini.

“Selama ini kami buang sampah campur begitu saja di lahan kosong lalu dibakar, belum tahu cara memilah. Setelah ikut penyuluhan ini, saya jadi paham bahwa sampah dapur bisa dijadikan kompos, dan sampah plastik bisa dikumpulkan untuk dijual atau dibuat ecobrick. Mudah-mudahan kami bisa mulai dari rumah dulu, lalu ajak tetangga ikut juga,” ujarnya.

Maksudin, Ketua KKM 08 Uniba, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus upaya membangun pola pikir baru di tengah masyarakat.

“Kegiatan ini kami adakan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan harapan agar sampah rumah tangga bisa diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, bernilai ekonomi dan langkah nyata menuju lingkungan yang lebih sehat dan masyarakat lebih sejahtera,” ujarnya.

Lebih dari sekadar penyuluhan, kegiatan ini menjadi ruang kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam menghadapi persoalan lingkungan.

Melalui tema besar yang diusung, “Kelola Sampah, Jaga Lingkungan, Sejahterakan Keluarga”, diharapkan akan lahir gerakan nyata dari masyarakat untuk mulai mengelola sampah dari rumah sendiri, sebuah langkah kecil dengan dampak besar bagi masa depan lingkungan dan kesejahteraan keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *