AboutBanten.Com – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) yang digelar di Aula Sekretariat Daerah (Setda) Kota Serang, Senin (21/4/2025).
Penandatanganan MoU tersebut dalam rangka merealisasikan pembangunan jalur Kereta Rel Listrik (KRL) dari Jakarta menuju Kota Serang dengan target pengerjaan fisik dimulai pada tahun 2026.
Walikota Serang, Budi Rustandi mengatakan, kehadiran KRL sangat dibutuhkan masyarakat, terutama untuk mobilitas harian yang lebih efisien dan terjangkau.
“InsyaAllah kita mulai perencanaan tahun ini dan mulai dikerjakan tahun 2026. Ini akan membantu mengurai kemacetan dan menyediakan transportasi murah bagi masyarakat,” ujarnya.
Budi menambahkan Pemkot Serang akan memberikan dukungan dalam bentuk penyederhanaan birokrasi dan kemudahan kebijakan, termasuk kerja sama pemanfaatan aset milik daerah.
“Kita hanya mendukung lewat kebijakan dan percepatan administrasi. Salah satunya lewat koordinasi surat-menyurat antara aset Pemkot dan PT KAI,” katanya.
Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan menjelaskan, bahwa saat ini jalur kereta eksisting sudah tersedia, yakni antara Rangkasbitung dan Merak dan yang dibutuhkan hanya pembangunan sistem instalasi listrik untuk mengakomodasi KRL.
“Jalur fisiknya sudah ada, hanya perlu menambahkan sistem instalasi untuk KRL,” ucapnya.
Menurutnya, kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara kedua pihak, yang bertujuan untuk mendorong pengembangan dan penataan kawasan perkotaan di wilayah Serang.
“Salah satu fokus utama kami adalah optimalisasi pemanfaatan aset PT KAI secara legal, produktif, dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak akan membentuk tim kerja bersama untuk melakukan pemetaan potensi aset serta menyusun program konkret yang selaras dengan visi pembangunan Kota Serang.
“Kerja sama ini merupakan bagian dari transformasi KAI sebagai perusahaan yang adaptif, terbuka terhadap kolaborasi, serta berkomitmen pada keberlanjutan bisnis dan pembangunan daerah,” tandasnya.
